Brother From Another Mother
It's quite a long time, isn't it?
Tapi kali gue tidak mau menuliskan 'prolog' yang terlalu panjang.
Gue hanya ingin membagikan sebagian pelajaran yang gue dapet dari orang lain.
Dan.... post ini juga merupakan salah satu bentuk tanda terima kasih gue terhadap orang itu.
Gue adalah orang yang selalu mengernyit setiap kali melihat atau membaca tulisan "Sister/Brother from another Mother", atau berbagai jenis ungkapan lain yang intinya mengartikan seseorang yang tidak memiliki ikatan darah dengan kita tapi memiliki hubungan yang luar biasa dekat, sampai-sampai dapat dikatakan sebagai saudara sendiri.
Karna buat gue, secara pribadi tentunya, hal itu adalah sesuatu yang terlalu berlebihan.
Tidak ada alasan khusus kenapa gue skeptis dengan hal-hal semacam itu.
Hanya saja, gue dibesarkan di lingkup keluarga yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan sayang secara terang-terangan; tapi ini tidak berarti bahwa gue merasa kurang rasa kasih sayang.
Gue sangat percaya Bokap, Nyokap, dan Kakak laki-laki gue saling menyayangi dan sayang sama gue tentunya, hanya saja tidak pernah di tunjukan secara gamblang, seperti yang kebanyakan keluarga lakukan.
Karna itu sering kali gue tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa sayang.
Gue merasa, gue punya cara gue sendiri (yang sering kali dibilang tidak kelihatan...)
Dan mengatakan seseorang yang dekat dengan kita namun tidak memiliki ikatan darah sebagai saudara itu juga tidak termasuk di dalamnya
I called it 'Cheesy things', and I don't like that kind of stuff.
Secara Kasar dan singkat, hal-hal seperti itu terdengar lebay di telinga gue......
Kembali ke paragraf 2, bahwa gue bilang gue belajar sesuatu dari orang lain.
Seseorang yang tidak ada hubungan darah dengan gue dan yang bahkan belum gue kenal sampai 1 tahun.
Tapi berhasil membuat gue percaya bahwa orang-orang yang mengatakan 'Sister/Brother from another Mother' might be truly mean it.
I call him a leader.
Leader yang mengajarkan banyak hal ke gue;
Leader yang selalu mengingatkan bahwa Alkitab itu sesuatu yang harus di baca setiap hari, dan bukan cuma dibaca tapi juga harus dimengerti;
Dia juga leader yang selalu siap buat ngasih pengertian itu ketika gue gak ngerti;
Lalu, dia leader yang selalu membagikan pelajaran yang bisa membuat gue bertumbuh ke arah yang lebih baik, terutama secara rohani;
Leader yang dengan rela dengerin celotehan gak jelas 'anak-anak' rohani nya, termasuk gue.
Gue jadi ingat kalau dia pernah membagikan "Gentleman's Manner" versi dia, dan gue rasa tidak ada salahnya gue membagikannya disini:
I thank my God upon every remembrance of you,
Always in every prayer of mine for you all making request with joy,
And this I pray, that your love may abound yet more and more in knowledge and in all judgment - (Philippians 1:3-4&9)
Tapi kali gue tidak mau menuliskan 'prolog' yang terlalu panjang.
Gue hanya ingin membagikan sebagian pelajaran yang gue dapet dari orang lain.
Dan.... post ini juga merupakan salah satu bentuk tanda terima kasih gue terhadap orang itu.
Gue adalah orang yang selalu mengernyit setiap kali melihat atau membaca tulisan "Sister/Brother from another Mother", atau berbagai jenis ungkapan lain yang intinya mengartikan seseorang yang tidak memiliki ikatan darah dengan kita tapi memiliki hubungan yang luar biasa dekat, sampai-sampai dapat dikatakan sebagai saudara sendiri.
Karna buat gue, secara pribadi tentunya, hal itu adalah sesuatu yang terlalu berlebihan.
Tidak ada alasan khusus kenapa gue skeptis dengan hal-hal semacam itu.
Hanya saja, gue dibesarkan di lingkup keluarga yang tidak terbiasa mengungkapkan perasaan sayang secara terang-terangan; tapi ini tidak berarti bahwa gue merasa kurang rasa kasih sayang.
Gue sangat percaya Bokap, Nyokap, dan Kakak laki-laki gue saling menyayangi dan sayang sama gue tentunya, hanya saja tidak pernah di tunjukan secara gamblang, seperti yang kebanyakan keluarga lakukan.
Karna itu sering kali gue tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa sayang.
Gue merasa, gue punya cara gue sendiri (yang sering kali dibilang tidak kelihatan...)
Dan mengatakan seseorang yang dekat dengan kita namun tidak memiliki ikatan darah sebagai saudara itu juga tidak termasuk di dalamnya
I called it 'Cheesy things', and I don't like that kind of stuff.
Secara Kasar dan singkat, hal-hal seperti itu terdengar lebay di telinga gue......
Kembali ke paragraf 2, bahwa gue bilang gue belajar sesuatu dari orang lain.
Seseorang yang tidak ada hubungan darah dengan gue dan yang bahkan belum gue kenal sampai 1 tahun.
Tapi berhasil membuat gue percaya bahwa orang-orang yang mengatakan 'Sister/Brother from another Mother' might be truly mean it.
Because now, I understand that feeling.
Satu orang ini telah berhasil membuat Hanie Phang percaya bahwa dia bisa menganggap orang lain sebagai saudara dia sendiri.I call him a leader.
Leader yang mengajarkan banyak hal ke gue;
Leader yang selalu mengingatkan bahwa Alkitab itu sesuatu yang harus di baca setiap hari, dan bukan cuma dibaca tapi juga harus dimengerti;
Dia juga leader yang selalu siap buat ngasih pengertian itu ketika gue gak ngerti;
Lalu, dia leader yang selalu membagikan pelajaran yang bisa membuat gue bertumbuh ke arah yang lebih baik, terutama secara rohani;
Leader yang dengan rela dengerin celotehan gak jelas 'anak-anak' rohani nya, termasuk gue.
And, he is also a truly gentleman, that teach us how to become a Lady and a Gentleman.
- Love God, family and all around you
- Walk on the side of the road if you walk with woman
- Open the door for woman and elder
- Respect woman like they are your mother, love them like a sister
- Protect other's feeling
- Always be polite to everybody
- Always keep your temper
- Walk, talk, act like a man
- Have a broad knowledge
- Live in the principle
- Don't make promise you can't keep
- Stay calm even in the mid of stormy day
Dari dia;
Gue belajar bahwa sukacita itu merupakan suatu pilihan.
Gue belajar menjadi orang yang semakin memikirkan kata-kata yang akan gue ucapkan sebelum itu keluar dari mulut gue dari dia.
Gue belajar menjadi orang yang selalu berusaha berpikir lebih.
Gue belajar, untuk tidak menjadi orang yang puas dengan standar
"Ketika kita bisa dapat nilai A, kenapa harus puas dengan nilai pas dengan standar?"
Gue selalu diingatkan, bahwa sebagai wanita kita harus tahu bahwa kita itu berharga.
Dan, masih banyak banget hal-hal lain yang baik secara tersurat maupun tersirat dia ajarkan ke gue dan tidak mungkin gue sebutkan semuanya disini.
Koko adalah orang yang menginspirasi aku untuk nulis ini,
Dan karena ini juga aku belajar untuk sekali lagi bersyukur atas segala sesuatu yang ada di hidup aku.
Yes, this is for you.
Dan kalau mau dituliskan secara singkat, inti dari semua ini adalah aku mau mengucapkan terima kasih ke koko.
And at least know this,
That you've change someone life.
Tuhan pakai koko untuk mengubah hidup aku, dan aku sangat percaya koko masih akan dipakai lebih lagi kedepannya.
So, Thank you My First "Brother from another Mother"!!!
For everything :D
Terima kasih karna sudah membuktikan bahwa aku bisa menuliskan kalimat itu dengan sungguh-sungguh ya ko.
PS: Sering-sering jadi Ko Handi yang lagi kebanyakan makan Coklat yaa ko!
Best leader with lots of dimples :D
We are brothers and sisters in Christ :)
This is the moment where I finally believe there's such thing called Framily.
I thank my God upon every remembrance of you,
Always in every prayer of mine for you all making request with joy,
And this I pray, that your love may abound yet more and more in knowledge and in all judgment - (Philippians 1:3-4&9)
God Bless :)



π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’π’
BalasHapus❤️❤️❤️❤️❤️❤️
BalasHapus