It's a Christmas Gift
It's Christmas :D
Well, it's 25th December. So, Merry Christmas Pals! (Untuk yang merayakan, of course)
Karna gue sendiri merayakannya, jadi ya Merry Christmas for me :D
It's been a long time, huh?
Ya gue pun sendiri sadar kalau gue itu kebanyakan nulis doang bilang mau cerita inilah, itulah, pada kenyataannya hampir engga ada yang gue kerjakan.
Karna satu kebiasaan yang sedang gue usahakan agar bisa berkurang, yaitu procrastinate.
Awalnya gue mau melakukan review terhadap hidup gue sendiri di 2015, tapi menurut gue itu agak terlalu cepat untuk dilakukan.
Padahal banyak banget hal-hal baru yang gue alami atau gue lakukan dalam hidup gue di tahun 2015 ini, God surprises me in many ways this year.
Jadi untuk post didalam suasana Natal ini, Gue mau membagikan sedikit pengalaman hidup, yang menurut gue pribadi sangat berkesan dan mungkin ga akan pernah gue lupakan.
Karena, ini adalah pertama kali nya Tuhan ngasih kesempatan ke gue buat ngerasain hal ini, and I'm thankful for that.
Walaupun sebenernya kejadian ini ga terjadi dalam suasana Natal sih.
Tapi, apa yang mau gue ceritakan disini memiliki ending yang membuat gue ngerasa Tuhan memberikan gue sebuah hadiah in His Holy Day.
2015, adalah tahun dimana seorang Hanie Phang, merasakan untuk pertama kali nya, perasaan "loved by someone you love"
Kinda pathetic, I know :')
Dan gue juga tau ga ada tujuannya sih sebenernya gue kasih tau disini
But yeah, who the hell cares.
Yang mau gue bagikan disini adalah, akhirnya gue tau rasanya disayang sama satu orang -yang tidak punya ikatan darah dengan lu- yang juga lu sayang, diperhatiin sama orang yang sangat lu perhatikan, dijadikan prioritas oleh orang yang selalu lu nomor satu-kan, and many other little things yang hanya dengan mengingatnya aja bisa bikin lu senyum-senyum sendiri.
Seperti yang pernah gue ceritakan sebelumnya, Gue memilih Universitas yang 'not-so-me' sebagai tempat untuk gue menjalankan status mahasiswi, dan gue yakin 100% Tuhan memberikan teman-teman baru gue (including him) sebagai hadiah buat gue, karna setidaknya gue ga memaksakan kehendak gue yang bisa bikin bangkrut Bokap Nyokap.
Memang ga ada yang perlu tau dan mungkin ga ada yang mau tau soal sebagian kecil dari perjalanan hidup gue ini, tapi gue ga akan bisa melanjutkan tulisan ini kalau gue ga menceritakan setidaknya 1 part dari keseluruhan cerita
Jadi, izinkan gue untuk menuliskannya sedikit yah :)
Gue udah notice dia dari hari pertama gue FEP (kegiatan Mos kampus gue) karena dia dipilih sama senior gue untuk menjadi seorang Komti (sebutan untuk ketua kelas di kampus gue).
Gue bahkan masih inget pertama kali gue ngomong sama dia (secara virtual) adalah lewat group LINE kelas FEP gue. Karna sebagai ketua yang tentu saja memiliki tanggung jawab, mau ga mau dia mengharuskan dirinya bawel (ternyata aslinya memang bawel) di group LINE yang saat itu bener-bener masih garing banget.
Oh ya balik lagi, pertama kali gue ngomong sama dia itu saat dia ngomongin ide buat yel-yel kelas, dan ga ada satupun orang yang nanggepin setelah beberapa menit, dan ya saat itu gue yang merasa ga enak hati karna gue tau rasanya dikacangin, akhirnya nanggepin dia.
Pembicaraan cuma berjalan beberapa baris
Dan garing banget
HAHAHA
Oke enough, gue ga perlu menceritakan ulang lagi tentang Ospek kampus gue, dan sesuai janji juga gue ga akan menceritakan semuanya secara detail.
Singkatnya, I let it flow,
and surprisingly ended up by i'm falling for him.
Seriously, it feels amazing
Bukan perasaan jatuh cinta nya, Gue yang pas zaman-zaman SMP suka baca novel teenlit sudah tau gimana rasanya suka atau sekedar kagum sama seseorang.
Tapi hal-hal yang gue jabarkan di paragraf ke-7 diatas.
Senengnya tuh, indescribable.
Yang gue ingat, saat-saat itu adalah saat dimana gue mendadak jadi morning person.
Gue selalu bangun jam 7 kurang, mentok-mentok jam 8.
Padahal itu lagi liburan :"
Gue jadi termasuk ke komunitas generasi 'nunduk', karna kerjaan gue sehari-hari cuma mantengin chat LINE doang.
Gue juga merasa gue bukan menjadi diri gue sendiri, atau mungkin sebenarnya hal itu memang ada dalam diri gue, hanya saja alasan untuk mengeluarkannya baru ditemukan saat itu.
You know that feeling, where you always want to tell that person about everything.
Every single thing that happened to you at that day.
Ya, gue mendadak saja menjadi orang seperti yang barusan gue jabarkan.
But, things doesn't always go as we want, right?
Ya, tahun ini pula lah pertama kali nya mata gue bengkak karna seseorang yang berlawanan jenis kelamin dengan gue, yang tentu saja tidak perlu gue ceritakan disini.
Seriously, but i never expected this kind of thing will ever happen in my life.
Untuk pertama kali nya pula gue jadi merhatiin lirik ketika mendengarkan sebuah lagu,
dan ngerasa semua lagu patah hati se akan-akan dibuat berdasarkan situasi yang sedang gue alami.
Kalau gue throw back sedikit, ketika patah hati-pun gue juga kembali ga menjadi diri gue sendiri.
Kenapa?
Untuk sosmed gue itu punya LINE, Instagram, Path, Snapchat, dan Ask.fm
Dari ke-lima sosmed gue diatas, yang paling aktif itu hanya LINE.
Ya instagram lumayan sih
Ask.fm gue cuma buat mainan sama temen-temen gue sendiri.
Path dan Snapchat gue itu adalah media sosial gue yang paling berdebu.
Jawaban untuk pertanyaan 'Kenapa?' diatas adalah, karna Path dan Snapchat mendadak menjadi media sosial yang paling sering gue gunakan.
I capture almost every moment
I check in to every place that I visited
I'm letting people know what I'm doing, dan hal itu adalah sesuatu yang tidak pernah gue lakukan sebelumnya.
Karna saat itu gue masih kepengen tau apapun yang sedang dia lakukan, dan kepengen memberitahu apapun yang sedang gue lakukan ke dia, yang saat itu hanya bisa gue lakukan lewat media sosial Path dan Snapchat
Hubungan sepenggal pengalaman hidup gue diatas dengan Natal tahun ini adalah,
Karena pada tanggal 25 Desember 2015 ini,
Setelah gue mengikuti banyak kebaktian yang membahas soal kelahiran Juruselamat gue,
gue sadar apapun yang terjadi dalam hidup gue itu adalah sesuatu yang terjadi atas kehendak Dia, Dia punya alasan untuk membiarkan hal itu terjadi dalam hidup gue, dan sudah sepantasnya gue bersyukur atas apapun yang sedang terjadi didalam hidup gue.
Seperti,
Dia punya alasan mempertemukan gue sama orang itu,
dan sudah pasti juga dia punya alasan kenapa Dia melarang gue bersama orang itu.
Dia punya alasan memberikan gue kesempatan untuk merasakan perasaan itu, dan Dia juga punya alasan ketika gue tau gue harus melepaskan perasaan itu.
Balik lagi, bahwa sebenernya hari ini gue ngeh 1 hal.
Kalau kesempatan yang Dia berikan ke gue untuk berteman lagi dengan orang itu adalah kado Natal dari-Nya.
In a random way, and unexpected time.
Yes, di Natal tahun ini gue telah berhasil mengembalikan hubungan pertemanan gue dengan orang itu, which is for me is more than enough. #YEY
Secara pribadi gue bener-bener percaya,
Kalau Tuhan itu punya 'jam' yang paling tepat, dan 'peta' yang paling akurat.
Dia juga tau apa hal yang paling kita butuhkan saat ini.
Karena itu, ketika Tuhan memberikan kita kesempatan untuk jatuh cinta, jatuh cinta lah.
Dan ada saatnya ketika Tuhan memberikan izin untuk bagian dari diri kita yang mereka sebut hati itu terluka, entah untuk alasan apapun itu,
Trust Him, He has the most powerfull plaster to fix it.
So, have Faith in your God, guys!
God Bless :D


i'm falling for your words, Hanie! sukses bikin banjir.
BalasHapus