Get to Know Someone

Halo

Another long time no see :"D
Seperti biasanya, setiap kali gue menuliskan sesuatu dan memutuskan untuk memasukkannya ke dalam blog, itu berarti gue baru saja mengalami/mengetahui suatu hal baru yang tidak pernah gue ketahui sebelumnya, dan tentu saja hal itu adalah sesuatu yang secara pribadi membuat gue merasa excited.


"Don't judge a book by its cover", gue percaya hampir seluruh orang dimanapun pasti tau ungkapan ini.

Tapi beneran deh, kita baru bisa menghidupi berbagai ungkapan yang ada ketika hal itu terjadi secara nyata dikehidupan kita.
Dan itulah yang ingin gue bagikan disini, gue kembali mendapatkan sudut pandang baru setelah gue berteman dan sedikit lebih mengenal salah satu 'anggota' dari 'geng' yang sejak dari dulu sangat gue segani.

Setiap sekolah atau universitas manapun, gue percaya pasti akan selalu ada tipe orang-orang yang biasa diberikan label "nakal" oleh lingkungan sekitarnya.
Nakal yang gue maksudkan disini itu adalah, those kind of university students yang hampir tiap kali jam break setelah kelas itu selalu pergi ke satu spot yang memang dijadikan tempat untuk merokok.
Lalu, yang di kelas lebih memilih untuk bercanda sama temen, main hape, atau tidur ketimbang dengerin dosen di depan kelas.
Dan hal-hal lain yang mereka lakukan sehingga sebagian besar orang mengecap mereka sebagai anak yang "asal-asal"

I know, kalimat gue diatas itu sangat-sangat menjudge orang. Tapi disini gue ingin mengungkapkan pikiran subjektif gue secara jujur terlebih dahulu.
Karna sejujur-jujurnya, gue takut dengan orang-orang seperti itu. Gue agak bingung menjelaskan definisi 'takut' yang gue maksud disini, tapi intinya gue adalah salah satu orang yang sangat-sangat tidak mau berurusan dengan geng-geng mahasiswa seperti itu.
Bukan berarti gue benci atau tidak suka dengan orang-orang seperti itu, hanya saja cara bagaimana mereka menghidupi kehidupan mereka tidak masuk ke akal pikiran gue.



But, you know guys, actually not all of those 'bad guy' were actually a bad person. Gue bersyukur ketika gue mendapat kesempatan untuk bisa berteman dengan salah satu orang yang tergabung di geng 'bad boy'. Hasilnya bukan hanya gue mendapat teman baru, tapi hal tersebut juga mengubah cara pandang gue terhadap mereka.
One of those people, orang-orang yang dulu sering kali gw anggap menyeramkan, turns out to be a really nice person. Bahkan bisa dikatakan lebih dibandingkan dengan teman-teman gue yang selama ini dilihat sebagai "anak baik".

Ketika seseorang yang dulu gue cap sebagai "bad boy" ternyata tetep bisa ngelaksanain tugas dan tanggung jawabnya disaat dia sedang berduka. Yang tetep dateng ke kampus malem-malem untuk bantu dekor ruangan sampai jam 3 pagi, padahal dia sendiri bener-bener baru aja ngalamin suatu hal yang berat banget. Dan saat itu dia punya pilihan untuk tidak datang ke kampus.
For everything sake, sangat sedikit orang yang bisa melakukan hal itu. Gue pun yakin gue ga akan mampu sekuat itu kalau gue ada di posisi orang tersebut.

Dari sinilah pikiran gue terbuka semakin lebar.


Gue belajar untuk semakin sadar bahwa setiap orang itu punya kelebihan dibagian mereka sendiri. 
Memang secara umum anak baik itu adalah orang yang bisa ngedapetin nilai bagus di kampus tanpa menyontek, ga pernah bolos kelas, dan lain sebagainya. 
Orang-orang seperti itu memang benar adalah orang baik. 
Tapi ada banyak banget aspek lain yang bisa dilihat untuk bisa mengatakan seseorang itu adalah orang yang baik, and some people can be a good and nice person in their own way.
Dan kalau contohnya berdasarkan orang-orang yang nyata ada di dalam lingkaran pertemanan gue, 
They might not having a really nice grade, they might be a smoker or drinking those drinks, they might be saying lots of bad words, 
tapi mereka tau apa yang menjadi tanggung jawab mereka untuk dikerjakan, mereka tau bagaimana cara menghargai orang lain terutama perempuan, mereka tau apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan, dan dimata gue orang-orang seperti mereka sangat-sangat menghargai yang namanya pertemanan.

Dan buat gue secara pribadi, orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang baik, hanya saja mereka memilih untuk terlihat tidak baik. Jika ada kesempatan mungkin gue akan melakukan wawancara amatir ke beberapa orang tersebut untuk mengetahui alasannya.


Well, gue yakin sampe kapanpun yang namanya labelling itu akan selalu ada di dalam lingkup kehidupan masyarakat. Dan memang label tersebut diberikan kepada seseorang berdasarkan apa yang kelihatan dari luar. Tapi percayalah, tidak semua orang menunjukan aslinya mereka bagaimana. 
Dan tujuan kenapa gue mau meng publish post ini adalah karna gue merasa ada banyak orang-orang yang seperti gue diluar sana. Yang masih melihat seseorang dari luarnya aja. Gue pengen akan ada lebih banyak orang belajar untuk mencoba lebih mengenal seseorang sebelum memberikan 'label' ke orang tersebut sebagaimana gue sendiri pun belajar.


Jadi, belajar untuk jangan langsung memberikan 'label' ke orang lain ya.

God Bless :D



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer